5 PEMERIKSAAN YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN CALON IBU

Jumat, 22 Oktober 2010

img
(Foto: thinkstock
 Kesehatan yang dimiliki oleh seorang perempuan bisa mempengaruhi kesehatan janin yang akan dikandungnya nanti. Untuk itu ketahui 5 pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan oleh para ibu.

Beberapa kondisi tubuh bisa secara langsung atau tidak mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya, karenanya penting bagi para calon ibu untuk memperhatikan kesehatan tubuhnya.

Seperti dikutip dari Parenting, Jumat (15/10/2010) ada 5 pemeriksaan yang harus dilakukan oleh calon ibu atau perempuan, yaitu:

MENCEGAH INFEKSI SALURAN KEMIH PADA BAYI


Bayi yang sering menggunakan popok memiliki risiko terkena ruam popok. Tapi ternyata tak hanya ruam popok saja, karena pada kondisi tertentu bisa membuat si kecil terkena infeksi saluran kemih.

imgInfeksi saluran kemih (urinary tract infection/UTI) terjadi ketika ada bakteri yang menginfeksi ginjal, kandung kemih, uretra atau bagian lain dari saluran kemih. Bakteri yang bisa menyebabkan infeksi biasanya masuk melalui uretra dan melakukan perjalanan ke kandung kemih, ginjal dan bagian lain di saluran kemih.

Meski demikian bakteri ini bisa dihilangkan dari saluran kemih sebelum menimbulkan infeksi, dan anak perempuan lebih memungkinkan terkena infeksi saluran kemih dibandingkan dengan anak laki-laki.

KAPAN BAYI BOLEH DISEDOT DENGAN VAKUM?

Saat proses melahirkan terkadang dokter menggunakan beberapa alat bantu, salah satunya adalah dengan menggunakan ekstraktor vakum. Kapan proses persalinan memerlukan ekstraktor vakum?

Penggunaan ekstraktor vakum biasanya berkaitan dengan kondisi ibu atau bayi yang dikandungnya. Alat ini digunakan ketika proses persalinan cepat diperlukan untuk menghindari cedera pada bayi dan untuk menghindari operasi caesar.

Penggunaan vakum dalam proses persalinan ini biasanya cepat dan hanya dalam hitungan beberapa menit saja.

Dikutip dari Healthline, Jumat (6/8/2010) ada beberapa alasan utama yang membuat seseorang harus diberi bantuan ekstraktor vakum saat melahirkan, yaitu:

BAHAYA MELAHIRKAN CAESAR BERULANG - ULANG


img
(Foto: thinkstock)
 Beberapa ibu hamil melakukan operasi caesar yang berulang-ulang karena berbagai alasan. Padahal melakukan caesar berulang-ulang bisa menimbulkan risiko kesehatan tersendiri untuk perempuan tersebut.

Saat ini banyak sekali ibu hamil yang melahirkan bayinya melalui operasi caesar baik karena memiliki masalah dengan kehamilannya ataupun tidak.

Banyaknya perempuan yang melakukan operasi caesar juga dipengaruhi oleh teknologi reproduksi yang semakin canggih atau ukuran bayi yang terlalu besar karena meningkatnya penderita diabetes pada ibu hamil.

Operasi caesar merupakan salah satu jenis operasi yang diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dikandungnya. Tapi jika ibu seringkali melakukan operasi caesar, maka bisa berbahaya dan meningkatkan risiko kesehatan.

Risiko tersebut misalnya histerektomi (pengangkatan rahim) hampir 5 kali lebih tinggi terjadi pada perempuan yang sudah 4 kali operasi caesar, serta risiko transfusi darah lebih tinggi jika sudah 6 kali operasi caesar.

Sebagian besar dokter tidak menyarankan perempuan untuk melakukan operasi caesar lebih dari 3 kali. Jika perempuan tersebut hamil kembali, maka akan dianjurkan untuk melahirkan melalui vagina atau secara normal.

Dikutip dari FoxNews, Rabu (20/10/2010) operasi caesar yang berulang-ulang memungkinkan terjadinya komplikasi. Salah satu komplikasi yang potensial adalah placentation abnormal atau placenta accreta. Placentation abnormal ini terjadi pada 1 dari 2.500 kehamilan.

Beberapa risiko lain dari operasi caesar berulang adalah:


Menurut Anda Bagaimana Blog ini!

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "