REMAJA & AIDS

Minggu, 06 Juni 2010

Apa kaitan REMAJA dengan HIV/AIDS...??

Menurut UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002, rentang usia anak adalah 0-18 tahun. Sedangkan, menurut WHO, remaja adalah seseorang berusia antara 10-19 tahun tanpa memandang status pernikahan dengan populasi seperlima penduduk dunia. (Adolescent is defined by WHO as a person between 10-19 years of age. There are about 1.2 billion adolescents worldwide and one in every five people in the world is an adolescent. Adolescents constitute 18-25% of the population in member countries of South East Asia Region). Artinya remaja termasuk golongan anak-anak dan di Indonesia populasi remaja mencapai lebih dari 42 juta orang.

Remaja sangat unik dan labil, karena secara biologis telah terjadi pematangan organ reproduksi namun secara emosional belum matang. Keingintahuan remaja yang begitu besar dapat menggiring terjadinya perilaku berisiko. Kemungkinan tertular HIV/AIDS menjadi besar baik melalui penggunaan jarum suntik atau perilaku seksual yang tidak aman.

Lebih rinci tentang ..... HIV/AIDS


HIV atau Human Immuno–deficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV

PENULARANNYA, MELALUI
•Hubungan seks yang tidak aman
•Kontak darah (transfusi darah dan transplantasi organ yang terinfeksi HIV, jarum suntik/IDUs, tattoo, tindik atau alat lain yang terinfeksi HIV)
•Dari ibu hamil/ibu bersalin yang terinfeksi HIV kepada janin/ bayinya
•Melalui ASI dari Ibu menyusui yang terinfeksi HIV kepada bayinya


FAKTOR RISIKO
•Berganti-ganti pasangan seksual,
•Berhubungan seksual dengan penderita IMS, ODHA.
•Memakai napza/narkoba suntik bersama-sama
•Terpajan dengan alat medis yang terkontaminasi dengan HIV




GEJALANYA
Fase I (window period)
1.Belum ada gejala sama sekali
2.Belum bisa terdeteksi melalui tes
3.Sudah dapat menularkan HIV

Fase II
1.Terjadi 5 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV
2.Demam
3.Pembengkakan kelenjar getah bening
4.Tes darah sudah positif HIV




Fase III (muncul gejala-gejala AIDS)
Gejala prodromal infeksi virus, a.l :
1.Flu tidak sembuh-sembuh
2.Nafsu makan berkurang dan lemah
3.Berat Badan terus berkurang
4.Pembesaran Kelenjar limfe menetap dan merata (Persistent Generalized Lymphadenopathy)
5.Keringat berlebihan waktu malam hari

Akhir Stadium :
-Infeksi oportunistik

Fase IV
1.Infeksi kulit atau selaput lendir
2.Infeksi paru-paru (TB Paru)
3.Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu
4.Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan
5.Infeksi jamur pada tenggorokan ( mulut)

6.Sudah dapat menularkan

DETEKSI HIV
•Tes darah, deteksi antibodi terhadap virus HIV
•Jenis :
–Rapid test
–Test Elissa
–Test Western Bold
•Cara:
–Voluntary Counseling and Testing (VCT) à tes suka rela
–Tahapan konseling sebelum tes HIV à pre test dan post test




PENCEGAHANNYA
A : Abstinence ( tidak berhubungan seks)
B : Be Faithful (setia pada pasangan)
C : Condom ( gunakan kondom bagi pelaku seksual aktif saat berhubungan seks berisiko)
D : Drugs ( jangan pakai narkoba)
E : Equipment ( hati-hati!!! pakai alat steril)


PENGOBATANNYA

Menggunakan Anti Retroviral Treatment (ART), untuk menghambat perkembangan virus bukan menyembuhkan



SITUASI

Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (51%). Kasus AIDS pada IDU atau penasun (pengguna jarum suntik) pada golongan umur 20-29 tahun menunjukkan bahwa IDU tersebut sudah menggunakan napza suntik sebelum umur 20 tahun tahun, terinfeksi HIV sebelum umur tersebut dan AIDS nya baru muncul setelah umur 20-29 tahun.

Kasus HIV bisa terdeteksi sedini mungkin pada remaja maupun dewasa, dengan mengikuti VCT (voluntary counselling and testing) pada orang-orang yang perilakunya berisiko (seperti menggunakan jarum suntik bersama2.
Jumlah yang dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lindkungan Depkes RI, adalah sebagai berikut:
Kasus AIDS : 15136
Provinsi yang melaporkan : 32 provinsi
Kabupaten/Kota yang melaporkan :214 kab/kota

- Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3,08 :1.

- Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 47%, IDU 43%, dan Homoseksual 4%.

- Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun
(51%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8%).

- Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Riau, Kepulauan Riau.